"Kamera premium klasik", demikian Samsung melabeli Galaxy NX30. Perangkat ini merupakan 'senjata' anyar sang vendor asal Korea Selatan untuk bertarung di pasar kamera interchangeable alias mirrorless.
Andreas Rompis, Vice President IM Business Samsung Electronics Indonesia (SEIN) menyebut, Galaxy NX30 merupakan suatu terobosan dari evolusi kamera pintar.
Dulu, Andreas memaparkan, smart camera 1.0 lebih mengandalkan fitur WiFi dan pengalaman baru dalam berkamera. Kemudian disusul oleh era smart camera 2.0. Di sini, fiturnya ditambah dengan kehadiran fasilitas One Click dan lebih mengeksplorasi layar sentuh di layar kamera.
"Kini sudah masuk era smart camera 3.0. Dimana sudah ada fitur Tag & Go, yang sudah menawarkan zero configuration serta easy connection. Hal inilah yang telah kami bawa di Galaxy NX30," papar Andreas, di sela acara Samsung Forum di Bali.
Ya, Tag & Go merupakan salah satu fitur andalan yang ada di Galaxy NX30. Namun sebelum mengulas fitur Tag & Go, desain kamera bersensor 20,3 megapixel APS-C CMOS ini pastinya sudah menarik perhatian.
Lihat saja Tiltable Electronic Viewfinder (XGA, 2,359K-dot resolotion) di Galaxy NX30, yang memudahkan pengguna untuk melihat dari perspektif berbeda.
Dengan kemampuan tilt 80 derajat, proses merekam foto dengan sudut berbeda dapat dengan mudah dilakukan dari jendela bidik ini.
Dari sisi jeroan, Galaxy NX30 tampil dengan NX AF System II dengan fungsi auto focus yang cepat dan akurat. DetikINET pun menjajal Galaxy NX30 untuk menangkap momen yang bergerak cepat. Hasilnya, momen-momen tersebut dapat terekam dengan baik.
Dapur pacu kamera seharga Rp 12 jutaan ini diperkuat dengan DRIMe IV Image Processor, DSP imaging engine serta mendukung ISO 100-25600.
Menurut Gregory Augusta, Product Marketing Digital Imaging Samsung Electronics Indonesia, inovasi dari teknologi tersebut memungkinkan pengguna untuk merekam momen video full HD 1080/60p. Termasuk menangkap gambar tiga dimensi (3D) dengan menggunakan lensa Samsung 45mm F1.8 2D/3D.
"Galaxy NX30 juga memiliki anti noise. Jadi foto tak kelihatan pecah," kata Gregory.
"Mereka yang tidak mau repot jadi tinggal klik di layar, ia (Galaxy NX30-red.) akan cari titik fokusnya dengan sangat cepat. Sementara dengan desain ergonomisnya, Galaxy NX tampil sebagai perangkat premium klasik. Dan yang penting, ia tak bikin capek," lanjutnya, soal kamera 375 gram ini (dalam kondisi tanpa baterai).
Menyoal fitur Tag & Go, ini merupakan fitur yang ditawarkan Samsung agar kamera yang digunakan pengguna dapat dengan mudah terhubung dengan perangkat lain.
Fungsi Tag & Go memungkinkan pengguna kamera NX30 untuk berbagi foto secara langsung dengan mudah, menggabungkan NX30 dengan NFC untuk berbagi dengan ponsel dan tablet.
Fitur Photo Beam memungkinan mentransfer foto dan video ke smartphone atau tablet, hanya dengan menyentuh secara bersamaan kedua gadget tanpa ada konfigurasi rumit lainnya.
MobileLink memungkinkan pengguna kamera memilih beberapa foto untuk ditransfer ke empat gadget secara bersamaan. AutoShare, secara otomatis mengirim setiap foto secara instan ke smartphone atau tablet dan dengan fungsi Remote Viewfinder Pro memungkinkan mengontrol beberapa fungsi NX30 dari smartphone.
Seperti untuk fungsi zooming dan pengambilan foto. Dapat diatur secara manual, termasuk fungsi shutter speed dan aperture, sehingga fotografer dapat memiliki kontrol terhadap kamera dengan berbagai opsi sesuai keinginan mereka dalam merekam momen.
Oh iya, Galaxy NX30 juga fitur unik. Yakni Baby Monitor. Fitur ini mampu 'menyulap' NX30 layaknya kamera pengintai.
Misalnya, Anda menempatkan kamera ini untuk menyorot sang buah hati. Jadi saat si bayi menangis, maka NX30 akan mengenali suara tangisan bayi dan langsung mengirimkan notifikasi ke ponsel yang sudah terhubung dengan NX30.
"Jadi, di manapun Anda berada, dapat memonitor si bayi. Termasuk ketika ia menangis akan dikenali dan dilaporkan ke ponsel Anda," Gregory menandaskan.
0 comments:
Post a Comment